الخميس، 14 مارس 2013

6 Makanan yang Merusak Kesehatan Kulit

Lalu apa saja makanan yang dapat merusak kesehatan kulit, yang harus dihindari atau dibatasi konsumsinya?

1. Garam
Pernah bangun tidur dengan mata sembap dan agak bengkak? Kemungkinan karena di siang atau malam harinya Anda mengonsumsi terlalu banyak garam. Kadar garam yang berlebihan bisa menyebabkan penumpukan cairan, yang berakibat pembengkakan pada tubuh. Karena kulit di sekitar mata sangat tipis, area tersebut lebih mudah bengkak. Efek kelebihan garam biasanya dipengaruhi faltor usia. Biasanya banyak terjadi di usia 30an ke atas.

2. Makanan Laut
Makanan laut seperti udang, kepiting, lobster dan beberapa jenis sayuran diantaranya rumput laut dan bayam tinggi kandungan iodin. Kelebihan iodin bisa menyebabkan timbulnya jerawat. Namun jangan khawatir, Anda tidak akan serta merta berjerawat begitu mengonsumsi makanan laut beriodin tinggi. Timbulnya jerawat lebih disebabkan karena iodin yang terakumulasi selama bertahun-tahun. Jadi, jika wajah Anda cenderung mudah berjerawat sebaiknya kurangi makanan laut. Jangan setiap hari, cukup satu-dua kali dalam sebulan.

3. Susu
Meskipun kecil, beberapa produk susu olahan juga bisa membuat kulit bermasalah. Sebuah studi menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi banyak susu, khususnya susu skim dengan timbulnya jerawat. Gangguan kulit ini biasanya dialami orang yang mengalami intoleransi laktosa. Pada beberapa orang, susu juga bisa menimbulkan gatal dan merah-merah.

4. Makanan dengan Glycemic Index Tinggi
Roti putih, pasta, cake dan sirup jagung merupakan salah satu penyebab timbulnya jerawat terutama bagi orang yang memiliki wajah berminyak. Makanan dengan kadar glycemic index tinggi bisa menyebabkan gula darah naik. Studi yang dilakukan di Australia menemukan bahwa mengonsumsi makanan dengan kadar glycemic index rendah bisa bantu kurangi jerawat. Jika wajah Anda berjerawat setelah makan french fries, mungkin itu disebabkan karena kandungan karbohidratnya, bukan minyak.

5. Gula
Makanan/minuman manis menaikkan kadar gula dalam darah. Kondisi ini bisa merusak kulit karena gula darah tinggi dapat merusak jaringan kulit, salah satunya kolagen. Akibatnya kulit jadi lebih cepat keriput.

6. Alkohol
Minuman beralkohol bersifat diuretik, yaitu memicu keluarnya urin lebih sering. Semakin banyak minum, Anda akan makin dehidrasi. Alkohol juga 'menyerap' kelembaban alami dari kulit sehingga kerutan dan garis halus muncul lebih cepat.
Read more »

6 Makanan yang Merusak Kesehatan Kulit

Lalu apa saja makanan yang dapat merusak kesehatan kulit, yang harus dihindari atau dibatasi konsumsinya?

1. Garam
Pernah bangun tidur dengan mata sembap dan agak bengkak? Kemungkinan karena di siang atau malam harinya Anda mengonsumsi terlalu banyak garam. Kadar garam yang berlebihan bisa menyebabkan penumpukan cairan, yang berakibat pembengkakan pada tubuh. Karena kulit di sekitar mata sangat tipis, area tersebut lebih mudah bengkak. Efek kelebihan garam biasanya dipengaruhi faltor usia. Biasanya banyak terjadi di usia 30an ke atas.

2. Makanan Laut
Makanan laut seperti udang, kepiting, lobster dan beberapa jenis sayuran diantaranya rumput laut dan bayam tinggi kandungan iodin. Kelebihan iodin bisa menyebabkan timbulnya jerawat. Namun jangan khawatir, Anda tidak akan serta merta berjerawat begitu mengonsumsi makanan laut beriodin tinggi. Timbulnya jerawat lebih disebabkan karena iodin yang terakumulasi selama bertahun-tahun. Jadi, jika wajah Anda cenderung mudah berjerawat sebaiknya kurangi makanan laut. Jangan setiap hari, cukup satu-dua kali dalam sebulan.

3. Susu
Meskipun kecil, beberapa produk susu olahan juga bisa membuat kulit bermasalah. Sebuah studi menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi banyak susu, khususnya susu skim dengan timbulnya jerawat. Gangguan kulit ini biasanya dialami orang yang mengalami intoleransi laktosa. Pada beberapa orang, susu juga bisa menimbulkan gatal dan merah-merah.

4. Makanan dengan Glycemic Index Tinggi
Roti putih, pasta, cake dan sirup jagung merupakan salah satu penyebab timbulnya jerawat terutama bagi orang yang memiliki wajah berminyak. Makanan dengan kadar glycemic index tinggi bisa menyebabkan gula darah naik. Studi yang dilakukan di Australia menemukan bahwa mengonsumsi makanan dengan kadar glycemic index rendah bisa bantu kurangi jerawat. Jika wajah Anda berjerawat setelah makan french fries, mungkin itu disebabkan karena kandungan karbohidratnya, bukan minyak.

5. Gula
Makanan/minuman manis menaikkan kadar gula dalam darah. Kondisi ini bisa merusak kulit karena gula darah tinggi dapat merusak jaringan kulit, salah satunya kolagen. Akibatnya kulit jadi lebih cepat keriput.

6. Alkohol
Minuman beralkohol bersifat diuretik, yaitu memicu keluarnya urin lebih sering. Semakin banyak minum, Anda akan makin dehidrasi. Alkohol juga 'menyerap' kelembaban alami dari kulit sehingga kerutan dan garis halus muncul lebih cepat.
Read more »

7 Kebiasaan Sehari-hari Agar Anda Jarang Sakit

1. Tidur Siang
Jika tidak terlalu lama, tidur siang bisa membuat sistem imun tubuh meningkat dan menjalankan fungsinya melawan penyakit lebih efektif. Tidur siang selama 30 menit juga baik untuk jantung dan peredaran. Para dokter menyarankan, waktu tidur siang yang ideal adalah antara pukul 13.00-15.00.

2. Minum Air Secukupnya
Minum cukup air (tidak kurang dan tidak berlebihan) bisa memperpanjang harapan hidup sekaligus mengurangi risiko terkena penyakit jantung 20-30 persen. Menurut studi yang dilakukan National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism, orang yang minum cukup air lebih jarang masuk rumah sakit ketimbang yang kurang minum. 

3. Makan dengan Porsi Kecil
Soal makanan, lebih banyak belum tentu lebih baik. Makanlah secukupnya dengan porsi kecil. Pastikan makanan yang Anda konsumsi terdiri dari buah, sayur, nasi merah dan lauk yang mengandung karbohidrat kompleks, protein sehat, serat, vitamin dan mineral. Hindari konsumsi gula, garam dan lemak berlebih yang biasanya terdapat dalam makanan olahan.

4. Rajin Latihan Yoga
Latihan yoga akan menguatkan dan menyeimbangkan sitem imun tubuh sehingga Anda jarang sakit. Yoga juga mencegah penyakit berbahaya seperti gangguan jantung, tekanan darah tinggi dan diabetes.

5. Jalin Kedekatan dengan Teman
Orang yang memiliki persahabatan erat, sistem daya tahan tubuhnya juga lebih kuat. Tidak mempunyai teman dekat bisa meningkatkan risiko terkena serangan jantung hingga 50 persen. Untuk memaksimalkan manfaat jaringan sosial Anda, jangan segan mengajak teman untuk makan siang, belanja bersama atau sekadar mengobrol di telepon saat akhir pekan. Tapi hindari terlalu sering bersosialisasi lewat email atau Facebook, kecuali teman Anda berada di kota atau negara yang jauh.

6. Perbanyak Konsumsi Bawang Putih
Bawang putih bermanfaat menurunkan tekanan darah dan kolesterol tinggi, melawan bakteri staphiloccocus dan sebagai antioksidan yang powerful. Belum lama ini, sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang secara teratur mengonsumsi bawang putih, lebih jarang sakit hingga dua kali lipat. Bawang putih bisa dikonsumsi dengan cara dimakan mentah atau dimasak. Tapi hindari bawang putih dalam bentuk suplemen karena kandungannya sudah tidak asli lagi.

7. Mandi Air Dingin
Orang umumnya lebih suka mandi air hangat karena membuat lebih relaks dan tidur lebih nyenyak. Tapi ternyata mandi dengan air dingin punya manfaat kesehatan yang lebih banyak. Membasuh tubuh dengan air dingin bisa memperlancar sirkulasi darah, memperkuat ketahanan kulit, meningkatkan sistem imum tubuh, meningkatkan mood serta meremajakan tubuh. Sebuh studi di Berlin, Jerman menunjukkan bahwa perenang yang berenang di air dingin tingkat glutathione-nya bertambah. Glutathione adalah antioksidan alami pada tubuh. Namun perlu diperhatikan, jangan terlalu lama berendam di air dingin karena efeknya juga tidak baik. Idealnya, mandi air dingin cukup dilakukan selama 5-10 menit.
Read more »


Read more »

BAB 4 Struktur Dasar Script PHP


Pada bab ini kita akan mempelajari struktur dasar script PHP, aturan penulisan
statement PHP, cara menyisipkan script PHP ke dalam tag (X)HTML dan juga
kebalikannya, tentang variabel, aturan penamaan variabel, sampai dengan penulisan
komentar.
Struktur Script PHP
Kode-kode PHP dituliskan di antara tanda berikut ini:
<?php
...
...
...
?>
atau
<?
...
...
...
?>
Tips : diantara kedua aturan struktur di atas, sebaiknya gunakan struktur yang pertama
(diawali dengan <?php dan diakhiri dengan ?>). Mengapa? Ya... karena tidak semua web
server mengenali struktur yang kedua.

Menyimpan File PHP
Script PHP yang dibuat harus disimpan dalam ekstensi .php. Apabila tidak, maka script
tidak akan bisa dijalankan dan hanya dianggap teks biasa saja. Dahulu script PHP dapat
juga disimpan dalam bentuk ekstensi .php3, namun hal ini berlaku untuk PHP versi 3.x
saja. Sejak rilis 4.x ke atas, ekstensi tersebut tidak digunakan lagi.
Dimanakah letak script PHP ini harus disimpan supaya bisa dijalankan? Script PHP yang
Anda buat harus diletakkan dalam root direktori dari web server. Apabila Anda
menggunakan AppServ, script PHP diletakkan dalam direktori C:\AppServ\www. Bisa
juga Anda mengubah letak root direktori web servernya ke tempat lain. Untuk
melakukan hal ini baca kembali Bab III.
Selanjutnya coba buat script PHP pertama Anda berikut ini:
<?php
echo "Hello World";
echo "Hello World";
echo "Hello World <br />";
echo "Hello World <br />";
?>
Tips :
Dalam membuat script PHP, sebaiknya text editor NOTEPAD++ supaya lebih mudah
mengetahui baris mana dalam kode PHP yang salah.
Simpan script PHP tersebut dengan nama test.php, dan letakkan ke dalam root direktori
web server. Perhatikan apa yang tampak ketika script di atas dibuka pada browser
(panggil script di atas dengan URL http://localhost/test.php) !
Sekarang kita akan lihat misalkan ada kesalahan perintah atau sintaks dalam kode PHP
nya. Misalkan ada perintah echo yang salah dalam penulisannya seperti pada script
berikut ini:
<?php
eho "Hello World";
echo "Hello World";
echo "Hello World <br />";
echo "Hello World <br />";

?>
Bila script di atas dijalankan di browser, maka akan muncul pesan error:
Parse error: syntax error, unexpected T_CONSTANT_ENCAPSED_STRING in
C:\AppServ\www\test.php on line 3
Dari pesan tersebut tampak adanya kesalahan pada baris ke-3 (on line 3). Dengan
demikian Anda harus segera memperbaikinya. Dengan menggunakan Notepad++ Anda
dapat dengan cepat menemukan nomor baris dari script PHP yang dibuat.
Selanjutnya jawab dalam hati pertanyaan berikut ini:
1. Apa gunanya perintah echo?
2. Mengapa teks “Hello World” yang kedua terletak sebaris dengan “Hello World”
yang pertama?
3. Mengapa teks “Hello World” yang ketiga terletak pada baris yang kedua?
4. Setiap baris statement kode PHP selalu diakhiri dengan tanda semicolon/titik
koma. Apa efeknya bila tanda ini dihapus?
5. Bisakah Anda membuat script PHP untuk menampilkan teks dengan format di
bawah ini pada browser hanya dengan menggunakan sebuah echo saja?
Hello World
Hello World
Hello World
Hello World
Simpan script Anda ini dengan nama test2.php dan letakkan ke dalam folder
bernama ‘test’ yang terlebih dahulu dibuat pada root direktori web server.
Panggil script ini dengan nama URL http://localhost/test/test2.php
Menyisipkan Script PHP dalam Dokumen (X)HTML
Script PHP dapat juga disisipkan ke dalam dokumen (X)HTML. Berikut ini contohnya:
<html>
<head>
<title>Halaman PHP pertamaku</title>
</head>
<body>
<h1>Script PHP dalam (X)HTML</h1>

<?php
echo "Hello World!";
echo "Hello World!";
echo "Hello World!";
echo "Hello World!";
echo "Hello World!";
?>
</body>
</html>
Karena dalam dokumen (X)HTML di atas terdapat script PHP, maka file di atas nantinya
juga harus disimpan menggunakan ekstensi .php, bukan .htm atau .html.
Coba tulis script di atas dan simpan dengan nama test3.php. Letakkan script ke dalam
folder ‘test’ seperti sebelumnya dan panggil dengan URL http://localhost/test/test3.php
Kita juga bisa menyisipkan lebih dari satu script PHP dalam sebuah dokumen (X)HTML
seperti contoh di bawah ini
<html>
<head>
<?php echo "<title>Halaman PHP pertamaku</title>"; ?>
</head>
<body>
<h1>Script PHP dalam (X)HTML</h1>
<?php
echo "<p>Ini paragraph yang dibuat dengan script PHP</p>";
echo "<p>Ini paragraph yang dibuat dengan script PHP</p>";
?>
<p>Ini paragraph yang dibuat tanpa script PHP</p>
<p>Ini paragraph yang dibuat tanpa script PHP</p>
<?php
echo "<p>Ini paragraph yang dibuat dengan script PHP</p>";
echo "<p>Ini paragraph yang dibuat dengan script PHP</p>";
?>
</body>
</html>

Coba simpan file di atas dengan nama test4.php dan lihat hasilnya di browser.
Penggunaan Variabel
Variabel dalam pemrograman digunakan untuk menyimpan suatu nilai dan jika suatu
saat nilai tersebut diperlukan kembali untuk proses perhitungan, maka cukup
memanggil nama variable tersebut.
Dalam PHP, nama suatu variabel ditandai dengan tanda dollar ($). Berikut ini adalah
sintaks untuk menyimpan nilai ke dalam suatu variabel.
$namaVariabel = nilai;
Adapun beberapa aturan penulisan nama variabel adalah sebagai berikut:
· Nama variabel harus diawali dengan huruf atau underscore ( _ )
· Nama variabel hanya boleh dituliskan dengan alpha numeric a-z, A-Z,
0-9 dan underscore
· Nama variabel yang terdiri lebih dari satu kata, dapat dipisahkan dengan
underscore
Berikut ini beberapa contoh menyimpan nilai ke dalam variabel.
<?php
$teks = "Hello World!";
$sebuah_bilangan = 4;
$bilanganYangLain = 8.567;
$teks2 = $teks;
?>
Keterangan:
· Perintah pertama digunakan untuk menyimpan nilai berupa string ke dalam
variabel bernama $teks.
· Perintah kedua digunakan untuk menyimpan nilai berupa bilangan bulat 4 ke
dalam variabel bernama $sebuah_bilangan.
· Perintah ketiga digunakan untuk menyimpan nilai berupa bilangan riil 8.567 ke
dalam variabel bernama $bilanganYanglain.
· Perintah keempat digunakan untuk menyimpan nilai yang tersimpan dalam
variabel $teks, dalam hal ini juga “Hello World!”.

Catatan Penting:
Besar kecilnya huruf dalam nama variabel sangat berpengaruh. Maksudnya misalnya
kita membuat variabel $a dengan $A, keduanya adalah berbeda. Sifat ini dinamakan
case sensitive. Jadi hati-hati dalam menuliskan nama variabel.
Menampilkan Nilai Variabel
Untuk menampilkan nilai yang telah tersimpan dalam variabel, kita gunakan echo.
Berikut ini contohnya:
<?php
$teks = "Hello World!";
$sebuah_bilangan = 4;
$bilanganYangLain = 8.567;
$teks2 = $teks;
echo $teks;
echo "<br />" . $sebuah_bilangan;
echo "<br />Isi dari variabel \$bilanganYangLain : " . $bilanganYangLain;
echo "<br />Isi dari variabel \$teks2 adalah : " . $teks2;
?>
Keterangan:
· Tanda titik (dot) digunakan untuk menggabungkan string. Dalam hal ini, nilai
yang akan ditampilkan dianggap sebagai suatu string.
· Tanda backslash (\) di depan $ pada script di atas digunakan untuk menampilkan
tanda $ ke dalam browser. Coba lihat efeknya apabila tanda backslash ini
dihapus.
Lebih Lanjut Tentang Echo
Sekarang… misalkan kita akan menampilkan tag HTML berikut ini ke dalam browser
menggunakan script PHP.
<font color="red">I love using PHP!</font>

Tag di atas digunakan untuk menampilkan teks ‘I love using PHP!’ berwarna merah.
Kira-kira bagaimana bentuk script PHP nya? Apakah seperti berikut ini?
<?php
echo "<font color="red">I love using PHP!</font>";
?>
Bila script di atas dijalankan di browser, maka akan terdapat pesan kesalahan. Mengapa
demikian? Ya… karena string yang akan di’echo’ kan terdapat tanda petik dua (double
quotes).
Trus… bagaimana solusinya? Ada 2 solusi yang bisa digunakan. Solusi pertama adalah
ubahlah tanda double quotes pada "red" menjadi single quote 'red'.
<?php
echo "<font color='red'>I love using PHP!</font>";
?>
Cara yang kedua, tambahkan tanda backslash di depan setiap double quotesnya.
<?php
echo "<font color=\"red\">I love using PHP!</font>";
?>
Menyisipkan Komentar dalam Script PHP
Seperti halnya bahasa pemrograman yang lain, komentar dalam suatu kode PHP
tidak akan dieksekusi atau diproses. Biasanya komentar digunakan untuk memberikan
deskripsi tentang script secara keseluruhan atau memberikan penjelasan pada baris
perintah tertentu.
Terdapat dua cara memberikan komentar dalam PHP, yaitu
· Menggunakan tanda // di depan teks komentar. Perintah ini hanya bisa
berlaku untuk komentar dalam satu baris
· Menggunakan tanda /* di depan teks komentar dan diakhiri dengan */.
Perintah ini dapat digunakan untuk komentar yang terdiri lebih dari satu baris.
Contoh:
<?php
echo "Hello World!"; // perintah ini akan mencetak Hello World!
?>
Contoh yang lain:
<?php
/*
Berikut ini adalah perintah
untuk menampilkan teks Hello World
pada browser
*/
echo "Hello World!";
?>
Contoh yang lain:
<?php
// Berikut ini adalah perintah
// untuk menampilkan teks Hello World
// pada browser
echo "Hello World!";
?>
Read more »

BAB 3 Konfigurasi Apache, PHP dan MySQl



Pada bagian ini, Anda diharapkan bisa memahami bagaimana cara melakukan
konfigurasi pada Apache, PHP dan MySQL.
Konfigurasi Apache
Secara default, file web dan script PHP yang nantinya Anda buat akan diletakkan di
direktori C:\AppServ\www. Akan tetapi jika menghendaki direktori tersebut
dipindahkan, maka hal ini bisa dilakukan. Sebagai contoh, misalkan Anda membuat
folder di D:\ dengan nama webku atau membuat direktori D:\webku untuk meletakkan
file-file web dan script PHPnya. Nah.. supaya file web dan script PHP ini bisa diakses
melalui browser dan web server maka terlebih dahulu Anda harus melakukan setting di
bagian konfigurasi Apache.
Bagaimana cara melakukan setting konfigurasi Apache untuk memindahkan default
direktori untuk meletakkan file web dan script PHPnya? OK ini dia langkah-langkahnya:
1. Klik START > AppServ > Configuration Server
2. Pilih “Apache Edit The httpd.conf Configuration File”
3. Carilah baris bertuliskan DocumentRoot "C:/AppServ/www" pada isi file
httpd.conf tersebut. Gunakan fasilitas Find pada Notepad
4. Ubahlah baris tersebut dengan DocumentRoot "D:/webku".
5. Cari juga baris <Directory "C:/AppServ/www"> dan ubahlah menjadi
<Directory "D:/webku">
6. Cari juga baris <Directory "C:/AppServ/www/cgi-bin"> dan ubahlah menjadi
<Directory "D:/webku/cgi-bin">
7. Setelah selesai, simpan kembali file httpd.conf tersebut.
8. Lakukan Restart pada Apache dengan cara klik START > AppServ > Control Server
by Service > Restart Apache

Untuk melihat perubahannya, silakan Anda coba buat file web berikut ini pada Notepad.
<html>
<head>
<title>Ini halaman pertama</title>
</head>
<body>
<h1>Ini halaman web pertamaku</h1>
</body>
</html>
Simpan file tersebut dengan nama index.htm dan letakkan ke direktori D:\webku.
Selanjutnya panggil file web tersebut menggunakan web server melalui browser dengan
URL http://localhost atau http://namaserver. Bila halaman web muncul tampilan berisi
teks Test.. Test sebagai mana yang kita tulis di atas, maka konfigurasi sukses. Sedangkan
bila tidak muncul apa-apa atau error, maka coba cek lagi langkah-langkah konfigurasi di
atas. Pastikan nama direktorinya benar.
Sekarang coba buat lagi halaman web yang lain.
<html>
<head>
<title>Ini halaman kedua</title>
</head>
<body>
<h1>Ini halaman web keduaku</h1>
</body>
</html>
Sekarang simpan file di atas dengan nama hal2.htm dan letakkan ke D:\webku.
Kemudian panggil file web tersebut dengan URL http://localhost/hal2.htm atau
http://namaserver/hal2.htm.
Anda juga bisa membuat folder di dalam D:\webku. Apabila Anda meletakkan file web
ke dalam folder tersebut, maka cara mengakses ke file web tersebut melalui browser
adalah http://localhost/namafolder/namafile.
Catatan:
Oya… meskipun Anda bisa langsung membuka kedua file web yang telah dibuat di atas
melalui proses double click pada file melalui Windows Explorer, tapi proses ini tidak
melibatkan web server. Beda prosesnya ketika Anda mengakses file web melalui
http://localhost seperti di atas. Ketika Anda mengakses file web melalui http://localhost,
maka pada prinsipnya proses request web yang dilakukan client (dalam hal ini Anda)
akan diproses oleh web server. Proses yang dimaksud adalah mencari file web yang

diinginkan pada root direktori (D:\webku). Setelah ketemu, hasilnya akan dikirim ke web
browser untuk ditampilkan.
Read more »

BAB 2 Instalasi PHP dan Software Pendukungnya


Pada bab ini Anda akan mempelajari bagaimana cara melakukan instalasi PHP server
dan juga pendukungnya.
Agar script PHP yang Anda buat bisa berjalan, Anda terlebih dahulu harus sudah
menginstall PHP server di komputer Anda. Oya... dalam hal ini kita akan belajar
menginstal PHP server ini di komputer Anda sendiri untuk keperluan belajar. Anda tidak
perlu menjalankan script PHP di server khusus yang spesifikasinya besar atau di server
hosting, tapi cukup di komputer Anda pribadi.
OK... kita mulai masuk ke pokok bahasan utama. Untuk bisa menjalankan PHP, Anda
butuh beberapa software pendukungnya antara lain: Web Server, dan juga database
sebagai pelengkapnya. Database di sini diperlukan ketika Anda ingin membuat aplikasi
web yang diintegrasikan dengan database.
Ada beberapa macam software yang bisa digunakan sebagai web server, diantaranya
adalah : Apache, IIS, dan Personal Web Server. Sedangkan untuk software database,
atau sering disebut dengan istilah DBMS (Database Management System), Anda bisa
menggunakan MySQL, SQL Server, MS. Access, dll.
Nah... di sini saya hanya akan mengajarkan bagaimana melakukan instalasi PHP server,
Apache sebagai web servernya dan juga MySQL sebagai DBMS nya. Mengapa saya
memilih Apache dan MySQL? Ya... karena hampir seluruh server hosting telah
mendukung kedua software. Selain itu keduanya adalah free sehingga tidak perlu
khawatir lagi terkait lisensinya.
OK... untuk menginstal PHP dan pendukungnya, Anda tidak perlu melakukan instalasi
satu persatu, namun bisa langsung sekaligus semuanya. Lho kok bisa? Ya... karena saat
ini banyak tersedia software bundling yang di dalamnya sudah ada PHP server, Apache
dan MySQL nya. Beberapa di antaranya adalah AppServ, XAMPP dan EasyPHP. Tapi
dalam hal ini saya sangat merekomendasikan AppServ karena konfigurasinya yang
sangat mudah dibandingkan yang lain.


Instalasi AppServ
Berikut ini cara melakukan instalasi AppServ di komputer Anda.
1. Download software AppServ ini di http://appservnetwork.com
2. OK... setelah Anda mendownloadnya, silakan double click file hasil downloadnya.
3. Secara default, letak file AppServ untuk instalasi ini adalah di C:\AppServ
4. Bila pada instalasi AppServ muncul kotak dialog seperti ini, maka pilihlah semua
option yang ada
Option tersebut menunjukkan software apa saja dalam AppServ yang ingin
diinstal, dalam hal ini pilihlah semuanya (Apache, MySQL, PHP server dan
phpMyAdmin).
Catatan: phpMyAdmin adalah software untuk mempermudah pengelolaaan
database MySQL
5. Bila sampai pada tahap tampilan instalasi seperti di bawah ini

Isikan Name Server nya dengan nama Anda atau apalah sebarang. Nama itu
nantinya dipakai sebagai nama server webnya. Sebaiknya jangan ada spasi untuk
nama servernya. Nama server nanti bisa dipanggil di browser, misal kalau nama
servernya ‘rosihanari’, maka Anda dapat mengakses http://rosihanari di browser
Anda.
6. Selanjutnya apabila instalasi telah sampai pada tampilan berikut ini
Isikan password untuk username: root guna mengakses database MySQL. Oya…
sebaiknya option Enable InnoDB Anda aktifkan supaya MySQL bisa mensupport
relasi dan integritas antara tabel. Apa kelebihan InnoBD? Silakan baca artikel
saya di

http://blog.rosihanari.net/foreign-key-relationship-dan-referential-integritydi-
mysql/
7. Apabila proses instalasi selesai, maka selanjutnya cobalah buka browser Anda
dan arahkan URLnya ke http://namaserver atah http://localhost yang telah Anda
berikan sebelumnya pada proses instalasi. Bila browsernya menampilkan
halaman berikut ini, maka instalasi AppServ sukses.
8. Halaman yang tampil di atas adalah hasil dari akses file index.php yang terletak
dalam direktori C:\AppServ\www. Jadi... file-file web dan juga script PHP yang
nantinya akan Anda buat harus diletakkan di direktori tersebut. Apakah bisa
diletakkan di tempat lain? Oh bisa saja... bagaimana caranya, simak di Bab 3
tentang bagaimana mengatur konfigurasi di PHP dan Web Server (Apache)
Read more »

BAB 1 Pengenalan PHP


Pada bab ini Anda akan dikenalkan dengan PHP sebagai salah satu server side
programming, pengertian server side programming dan client side programming, serta
alasan mengapa memilih PHP. Tak lupa pula akan dijelaskan tool apa saja yang
diperlukan untuk belajar PHP.

Tentang Client Side dan Server Side Programming

PHP atau merupakan singkatan rekursif dari PHP : Hypertext Preprocessor adalah suatu
bahasa pemrograman yang termasuk kategori server side programming. Wah… apaan
tuh maksudnya server side programming? OK… server side programming adalah jenis
bahasa pemrograman yang nantinya script/program tersebut akan dijalankan oleh
server. Selanjutnya hasil pengolahan script/program tersebut akan dikirim ke client
sebagai output.
Sebagai gambaran dari server side programming adalah sebagai berikut ini.
Misalkan Anda ingin membuat script/program untuk menjumlahkan dua buah bilangan
dengan menggunakan PHP. Nah… andaikan Anda telah membuat form untuk input
kedua bilangan dan membuat script PHP untuk mengolah penjumlahan kedua bilangan.
Dalam hal ini, keduanya (form dan script PHP) sama-sama diupload ke server.
Selanjutnya misalkan ada seorang user yang ingin menjumlahkan dua bilangan, maka
user tadi akan mengakses ke server. Apa yang diakses? Tentunya form input bilangan
yang akan dijumlahkan. Dalam hal ini posisi si user adalah sebagai client. Nah… setelah si
user mengisi bilangan pada form, selanjutnya dia mensubmitnya. Trus… kemana
mensubmitnya? Karena Anda tadi membuat script PHP dan form input telah diarahkan
ke script PHP tersebut, maka data input akan disubmit ke server untuk diolah
menggunakan script PHP yang telah Anda buat tadi. Setelah input diolah (dijumlahkan),
maka hasilnya akan kembali dikirim ke client sebagai output sehingga si user
mengetahui hasil penjumlahan dua bilangan yang diinputkan melalui form tadi.
Penjelasan detail tentang cara mengkaitkan antara form dan script PHP sebagai
pengolahnya akan dijelaskan di bab tentang pemrosesan form.
Trus… selain server side programming, apakah ada jenis yang lain? Oh.. Ada donk yaitu
client side programming. Jenis programming ini merupakan kebalikan dari server side
programming. Untuk client side programming, script/program akan diproses di dalam
client sendiri.
Untuk menggambarkan client side programming, kita ambil contoh kasus yang sama
dengan sebelumnya yaitu script menjumlahkan dua bilangan. OK… misalkan Anda
membuat form input untuk memasukkan dua bilangan, serta script untuk
menjumlahkannya. Selanjutnya keduanya ditaruh/diupload ke server. Misalkan ada user
yang ingin menjumlahkan dua bilangan, maka dia akan mengakses ke server form input.
Karena Anda menggunakan script pengolah berjenis client side programming, maka
script tersebut juga akan terakses oleh si user. Biasanya script ini diletakkan dalam satu
halaman yang sama dengan form. Oleh karena itu bila si user mengakses form, maka
script juga otomatis akan terakses. Setelah si user memasukkan bilangan ke dalam form,
lalu dia mensubmitnya. Trus… kemana submitnya? Yap… submit ini tidak ditujukan ke
server melainkan ke client itu sendiri dan diolah oleh script yang ikut terakses tadi.
Kemudian hasilnya ditampilkan sebagai output.
Salah satu contoh bahasa pemrograman web yang berjenis client side programming
adalah Javascript.
Untuk melihat perbedaan yang kentara antara bahasa pemrograman web yang berjenis
server side programming dan client side programming adalah bisa atau tidaknya
script/program itu ditampilkan ke dalam browser ketika mengaksesnya. Apa
maksudnya?
Cobalah akses suatu halaman situs yang di dalamnya terdapat Javascript, misalnya
http://detik.com. Ketika Anda lihat source halaman web tersebut (klik kanan, klik View
Page Source pada Firefox atau klik nanan, klik View Source pada IE), maka dapat Anda
lihat isi kode script Javascriptnya, yang biasanya ditandai dengan
<script type="text/javascript" language="javascript">
dan diakhiri dengan tanda
</script>
Mengapa kode Javascript itu bisa terlihat? Ya… karena script itu nantinya akan diproses
oleh komputer client, sehingga kode itu ibaratnya harus didownload terlebih dahulu ke
dalam client.
Selanjutnya bandingkan ‘penampakannya’ bila Anda mengakses script PHP, misalkan
script untuk percobaan (http://rosihanari.net/test.php). Ketika
Anda lihat dibrowser, maka yang tampil adalah hanyalah berupa teks pesan saja. Dan
apabila Anda lihat sourcenya, maka tidak tampak perintah-perintah yang berupa kode
PHP. Padahal isi dari script test.php ini adalah sebagai berikut:
<?php
echo "Hello apa kabar?<br />";
echo "Terimakasih atas kepercayaan Anda pada Rosihan Ari sebagai pembimbing belajar
PHP Anda";
?>
Mengapa bisa demikian? Ya… karena script test.php ini telah dijalankan atau diproses di
server dan bukan di client. Dalam hal ini client hanya menerima output hasil pengolahan
script di server.
Mudah-mudahan dari uraian di atas Anda sudah bisa membedakan apa itu server side
programming dan client side programming.

 ?Kenapa PHP

Di samping PHP, sebenarnya ada beberapa jenis pemrograman lain yang termasuk
server side programming yaitu JSP (Java Server Pages), ASP (Active Server Pages),
Phyton, dan Perl, serta masih ada lagi beberapa yang lain. Namun mengapa saya
rekomendasikan PHP untuk Anda pelajari? Ya… karena PHP memiliki beberapa
kelebihan antara lain:
1. Bahasa pemrograman PHP sangat mudah dipelajari karena mirip dengan bahasa
C/C++
2. PHP mudah diimplementasikan karena software PHP servernya 100% Free
3. Kebanyakan server web hosting mensupport PHP
4. PHP paling banyak digunakan oleh web programmer di seluruh dunia
Statistik situs yang menggunakan PHP (sekitar 20 juta situs)
Sumber : http://www.php.net/usage.php
Menurut TIOBE index, PHP merupakan bahasa pemrograman yang memiliki
tingkat rating no. 4 setelah Java, C dan C++ di akhir tahun 2008 ini (Sumber:
http://www.tiobe.com/index.php/content/paperinfo/tpci/index.html).
Selain itu trend penggunaan PHP sebagai bahasa pemrograman selama kurun
waktu 2002 s/d 2008 adalah sebagai berikut
Sumber : http://www.tiobe.com/index.php/content/paperinfo/tpci/index.html

Dari grafik di atas tampak bahwa PHP masuk dalam 10 besar bahasa
pemrograman yang paling banyak digunakan, dan PHP termasuk urutan nomor 2
pemrograman favorit.
5. Anda bisa melakukan instalasi PHP server sendiri dengan mudah di komputer
pribadi Anda untuk belajar.
6. Integrasi antara PHP dan database mudah untuk diimplementasikan karena PHP
mensupport banyak database (DBMS), seperti MySQL, MS. Access, Oracle, DB2,
Dbase, Interbase dll.

?Tool Apa Saja Yang Diperlukan Untuk Belajar PHP

Untuk memudahkan Anda belajar PHP, berikut ini beberapa tool yang sebaiknya Anda
miliki :
1. Software web server, bisa dipilih salah satu antara Apache, IIS, PWS (100 % free)
2. Software PHP server (100% free)
3. Software database, sebaiknya pilih MySQL karena 100% free. Bila sudah
menguasai PHP + MySQL bisa dikembangkan dengan database yang lain.
4. Text Editor, misalkan Notepad atau Notepad++. Dalam hal ini saya
merekomendasikan Notepad++ karena selain software ini 100% free, juga
mensupport untuk memudahkan penulisan bahasa program.
5. Web Editor, misalnya Dreamweaver atau Frontpage (sifatnya optional) sebagai
pendukung saja.
Untuk tool no. 1 s/d 3 sebenarnya Anda tidak perlu mencarinya atau menginstalasi
secara terpisah, karena ada software paket yang di dalamnya sudah tersedia web server
Apache, PHP server dan MySQL. Dalam hal ini saya merekomendasikan AppServ
(http://www.appservnetwork.com), XAMPP atau EasyPHP sebagai softwarenya, yang
kesemuanya absolutely FREE.
Read more »